Ranah afektif mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan
perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat
tinggi. Read more at: http://infokuh.blogspot.co.id/2012/08/pengertian-penilaian-kognitifafektif.html Copyright by Infokuh.blogspot.com Terima kasih sudah menyebarluaskan artikel ini
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap
dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat,
sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat
diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif
tingkat tinggi. Penilaian afektif
(sikap) sangat menentukan keberhasilan peserta didik untuk mencapai ketuntasan dan
keberhasilan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik yang tidak memiliki
minat terhadap mata pelajaran tertentu, maka akan kesulitan untuk mencapai
ketuntasan belajar secara maksimal. Sedangkan peserta didik yang memiliki minat
terhadap mata pelajaran, maka akan sangat membantu untuk mencapai ketuntasan
pembelajaran secara maksimal.
Afektif atau sikap merupakan suatu
kecendrungan tingkah laku untuk berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik,
dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Afektif adalah berkenaan dengan rasa takut atau cinta, mempengaruhi keadaan,
perasaan dan emosi, serta mempunyai gaya atau makna yang menunjukkan perasaan.
Muhajir (1992) menjelaskan bahwa sikap merupakan kecendrungan afeksi, suka atau
tidak suka pada suatu objek social. Harvey dan Smith (1991) berpendapat bahwa
sikap adalah kesiapan merespons secara konsisten dalam bentuk positif atau
negative terhadap objek atau situasi. Eagly & Chaiken (1993) sikap adalah “
a psychological tendency that is expressed by evaluating a particular
entity with some degree of favor or disfavor”.
Pengukuran Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan.
1.
Menerima (Receiving)
Jenjang
ini berhubungan dengan kesediaan atau kemauan siswa untuk ikut dalam fenomena
atau stimuli khusus (kegiatan dalam kelas, musik, baca buku, dan sebagainya). Dipandang dari
segi pengajaran, jenjang ini berhubungan dengan menimbulkan, mempertahankan,
dan mengarahkan perhatian siswa. Hasil belajar dalam jenjang ini berjenjang
mulai dari kesadaran bahwa sesuatu itu ada sampai kepada minat khusus dari
pihak siswa.
2.
Menjawab (Respoding)
Kemampuan ini bertalian dengan partisipasi siswa. Pada
tingkat ini, siswa tidak hanya menghadiri suatu fenomena tertentu tetapi juga
mereaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Hasil belajar dalam jenjang ini dapat
menekankan kemauan untuk menjawab (misalnya secara sukarela membaca tanpa
ditugaskan) atau kepuasan dalam menjawab (misalnya membaca untuk kenikmatan
atau kegembiraan)
3. Menilai (Valuing)
Jenjang ini bertalian dengan nilai yang dikenakan siswa
terhadap suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu.
4 Organisasi (organization)
Tingkat ini berhubungan dengan menyatukan nilai-nilai
yang berbeda, menyelesaikan/ memecahkan konflik. Diantara nilai-nilai itu dan
mulai membentuk suatu sistem nilai yang konsisten secara internal.
5. Karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai (characterization
by a value complex)
Pada
jenjang ini individu memiliki system nilai yang mengontrol tingkah lakunya
untuk suatu waktu yang cukup lama sehingga membentuk karakteristik “pola
hidup”. Jadi tingkah lakunya menetap, konsisten, dan dapat diramalkan.
Penilaian
Psikomotor
Ranah
psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar
kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak
dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah
berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari,
memukul, dan sebagainya.
Hasil belajar keterampilan (psikomotor)
dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku
peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah
mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik
untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah
pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.
Ranah afektif mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan
perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat
tinggi. Read more at: http://infokuh.blogspot.co.id/2012/08/pengertian-penilaian-kognitifafektif.html Copyright by Infokuh.blogspot.com Terima kasih sudah menyebarluaskan artikel ini
Pada kurikulum 2013 sangat dituntut penilaian dari 3 aspek (kognitif, Afektif, dn psikomotor). Bagaimanakah kita dapat menentukan hasil akhir untuk siswa secara efektif dn tergolong kepada penilaian yg real?
BalasHapus